Sejarah dan Asal Usul Baju Nikah Adat Cirebon
Baju nikah adat Cirebon memiliki sejarah panjang yang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Cirebon. Terletak di pesisir utara Jawa Barat, Cirebon merupakan salah satu pusat perkembangan Islam di Pulau Jawa. Pengaruh Islam sangat kental dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Cirebon, termasuk dalam busana pernikahan. Selain itu, budaya Sunda juga memberikan sentuhan khas pada baju nikah adat Cirebon, menciptakan perpaduan unik yang mempesona.
Desain dan Simbolisme Baju Nikah Adat Cirebon
Baju nikah adat Cirebon dikenal dengan desainnya yang kaya akan warna, motif, dan detail artistik. Setiap elemen pada busana ini memiliki makna simbolis yang mendalam. Misalnya, hiasan patung Barong dan naga yang sering ditemukan pada baju pengantin Cirebon melambangkan keagungan, kekuatan, dan kebahagiaan. Warna-warna cerah yang digunakan juga mencerminkan semangat dan harapan untuk kehidupan pernikahan yang bahagia dan harmonis.
Rangkaian Acara Pernikahan Adat Cirebon
Pernikahan adat Cirebon terdiri dari beberapa rangkaian acara yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan tradisi. Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam pernikahan adat Cirebon:
Njegog atau Tetali
Njegog atau tetali adalah prosesi melamar di mana utusan pihak pria datang ke rumah orang tua pihak perempuan untuk menyampaikan keinginan meminang anak mereka. Jika lamaran diterima, kedua belah pihak akan berdiskusi untuk menentukan hari pernikahan.
Seserahan
Setelah lamaran diterima, pihak pria akan mengantarkan seserahan yang biasanya berupa buah-buahan, umbi-umbian, sayur-mayur, serta mas picis yaitu perhiasan dan uang.
Siram Tawandari
Siram tawandari adalah prosesi siraman untuk kedua calon pengantin. Calon pengantin akan mengenakan sarung batik bernama kain wadasan berwarna hijau. Prosesi ini dimulai dengan membalurkan ulur di dada dan punggung mempelai, kemudian orang tua dan sesepuh bergantian membasuhkan air ke area tersebut.
Parasan
Upacara parasan atau memaras adalah proses membuang rambut halus pada wajah calon pengantin wanita. Juru rias akan membantu calon pengantin wanita dalam proses ini, didampingi oleh orang tua dan kerabat.
Keunikan Baju Pengantin Pria dan Wanita
Baju pengantin pria dan wanita dalam adat Cirebon memiliki keunikan tersendiri. Baju pengantin pria biasanya terdiri dari beskap atau baju kurung dengan hiasan khas Cirebon, sementara pengantin wanita mengenakan kebaya dengan motif dan warna yang mencolok. Kedua busana ini sering kali dihiasi dengan aksesoris seperti kalung, gelang, dan mahkota yang menambah kesan mewah dan elegan.
Pengaruh Budaya Sunda dan Islam
Budaya Sunda dan Islam sangat mempengaruhi desain dan makna baju nikah adat Cirebon. Unsur Islami terlihat dari adanya pengajian dalam rangkaian acara pernikahan, sementara nilai-nilai Sunda tercermin dalam penggunaan bahasa Sunda yang kental dalam setiap rangkaian acara. Perpaduan ini menciptakan busana pernikahan yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga kaya akan makna budaya dan spiritual.
Tempat Sewa Baju Adat di Cirebon
Bagi pasangan yang ingin mengenakan baju nikah adat Cirebon, terdapat beberapa tempat sewa baju adat ternama di Kota Cirebon. Tempat-tempat ini menawarkan berbagai pilihan busana pengantin dengan pelayanan prima dan harga yang bersaing. Beberapa tempat sewa baju adat yang populer di Cirebon antara lain:
- Sewa Baju Adat Cirebon
- Rumah Adat Cirebon
- Galeri Busana Adat Cirebon
Koleksi Baju Adat di Museum Sribaduga
Museum Sribaduga di Cirebon memiliki koleksi baju pengantin adat Cirebon yang menjadi salah satu daya tarik utama. Koleksi ini tidak hanya menampilkan keindahan busana pengantin tetapi juga memberikan wawasan tentang sejarah dan makna di balik setiap elemen busana tersebut. Pengunjung dapat melihat langsung berbagai jenis baju pengantin adat Cirebon dan mempelajari lebih dalam tentang tradisi pernikahan di Cirebon.
: Kompasiana
: Yes I Do
: Ulas Tempat
: Kompasiana