Pendiri dan Awal Berdirinya
Pondok Pesantren Buntet Cirebon didirikan pada tahun 1750 oleh seorang ulama besar bernama Kiai Muqoyyim, yang juga dikenal sebagai Mbah Muqoyyim. Sebelum mendirikan pesantren, Kiai Muqoyyim adalah seorang Mufti di Keraton Kanoman Cirebon. Kekecewaannya terhadap keraton yang lebih berpihak kepada penjajah Belanda membuatnya memutuskan untuk keluar dan mendirikan pesantren sebagai tempat menyebarkan ajaran Islam.
Lokasi dan Perkembangan Awal
Pesantren ini terletak di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Pada awalnya, pesantren ini hanya berupa bangunan sederhana yang dilengkapi dengan musala dan beberapa kamar santri. Namun, seiring berjalannya waktu, pesantren ini berkembang pesat dan menarik banyak santri dari berbagai daerah untuk belajar ilmu agama.
Sistem Pendidikan
Pondok Pesantren Buntet Cirebon dikenal dengan sistem pendidikannya yang menggabungkan metode tradisional dan modern. Para santri tidak hanya mempelajari ilmu agama melalui pengajian kitab kuning, tetapi juga diberi kesempatan untuk mempelajari ilmu umum melalui pendidikan formal. Sistem ini memungkinkan pesantren untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya ahli dalam ilmu agama, tetapi juga kompeten dalam berbagai bidang profesional.
Perjuangan Melawan Penjajah
Kiai Muqoyyim dan pesantrennya sering kali mendapat gangguan dari penjajah Belanda karena dianggap berpotensi melakukan perlawanan. Belanda beberapa kali menyerang pesantren dan berusaha menangkap Kiai Muqoyyim, namun beliau selalu berhasil menyelamatkan diri bersama santri-santrinya. Perjuangan ini menambah karisma dan pengaruh Kiai Muqoyyim di kalangan masyarakat.
Pengaruh dan Karisma Kiai Muqoyyim
Karisma Kiai Muqoyyim tidak hanya diakui oleh masyarakat sekitar, tetapi juga ditakuti oleh penjajah Belanda. Beliau dikenal sebagai ulama yang memiliki pengaruh besar dan mampu menggerakkan masyarakat untuk melawan penjajah. Keberanian dan keteguhan Kiai Muqoyyim dalam mempertahankan pesantren dan menyebarkan ajaran Islam membuatnya dihormati dan dikenang hingga kini.
Pesantren Buntet di Era Modern
Saat ini, Pondok Pesantren Buntet Cirebon telah berusia lebih dari 270 tahun dan menjadi salah satu pesantren tertua di Indonesia. Pesantren ini terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan tradisi lama. Dengan jumlah santri yang mencapai ribuan, pesantren ini tetap menjadi salah satu pusat pendidikan Islam yang penting di Indonesia.
Penghargaan dan Pengakuan
Dalam rangkaian acara peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada 31 Januari 2023, Pesantren Buntet Cirebon dianugerahi sebagai salah satu pesantren tertua di Indonesia. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kontribusi besar pesantren ini dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
Kesimpulan
Pondok Pesantren Buntet Cirebon adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua dan paling berpengaruh di Indonesia. Dengan sejarah panjang yang penuh perjuangan dan dedikasi, pesantren ini terus berperan penting dalam mencetak generasi yang berilmu dan berakhlak mulia. Kombinasi antara pendidikan tradisional dan modern menjadikan pesantren ini sebagai model ideal dalam menghadapi tantangan zaman.
: Menilik Ponpes Buntet yang Melegenda dari Tanah Cirebon
: Karisma Kiai Muqoyyim Buntet Cirebon yang Ditakuti Belanda
: Sejarah Pondok Buntet Pesantren Cirebon
: Profil Pondok Pesantren Buntet Cirebon