Latar Belakang Ponpes Al Bahjah Cirebon
Pondok Pesantren (Ponpes) Al Bahjah di Cirebon dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang memiliki reputasi baik di Indonesia. Didirikan oleh Buya Yahya, pesantren ini menawarkan berbagai program pendidikan, mulai dari hafalan Al-Qur’an hingga pendalaman ilmu syariah seperti bahasa Arab, Nahwu, dan Shorof. Ponpes Al Bahjah tidak hanya menjadi tempat belajar agama, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan dakwah yang aktif.
Kronologi Kebakaran
Kebakaran di Ponpes Al Bahjah Cirebon terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024, sekitar pukul 12.21 WIB. Peristiwa ini mengejutkan banyak pihak, terutama para santri dan pengurus pesantren. Menurut laporan, kebakaran dimulai dengan adanya letupan yang diduga berasal dari kelebihan beban listrik. Api dengan cepat menyebar, menyebabkan kerusakan signifikan pada beberapa bagian bangunan pesantren.
Penyebab Kebakaran
Dugaan awal penyebab kebakaran adalah kelebihan beban listrik yang menyebabkan panas berlebih dan percikan api. Hal ini diperkuat oleh laporan dari Sektor Damkar Sumber yang menyebutkan bahwa titik api berasal dari KWH meter bangunan. Setelah menerima laporan kebakaran, petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api. Namun, upaya pemadaman awal menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) tidak berhasil karena aliran listrik masih aktif.
Tindakan Pemadaman
Setelah tiba di lokasi, petugas pemadam kebakaran berkoordinasi dengan PLN untuk memutus aliran listrik. Setelah aliran listrik diputus, pemadaman dilakukan menggunakan armada pemadam kebakaran. Proses pemadaman memerlukan waktu karena api sudah menyebar ke beberapa bagian bangunan. Berkat kerja keras petugas, api akhirnya berhasil dipadamkan, meskipun kerusakan yang ditimbulkan cukup besar.
Dampak Kebakaran
Kebakaran ini menyebabkan kerusakan signifikan pada beberapa bagian bangunan Ponpes Al Bahjah. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material yang ditimbulkan cukup besar. Beberapa fasilitas penting seperti ruang belajar dan asrama santri mengalami kerusakan parah. Selain itu, kebakaran ini juga mengganggu kegiatan belajar mengajar di pesantren untuk sementara waktu.
Reaksi dan Tanggapan Masyarakat
Peristiwa kebakaran ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, terutama para orang tua santri dan alumni Ponpes Al Bahjah. Banyak yang menyampaikan rasa prihatin dan dukungan kepada pesantren melalui media sosial dan berbagai platform lainnya. Beberapa pihak juga menawarkan bantuan untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh kebakaran.
Upaya Pemulihan
Setelah kebakaran, pihak Ponpes Al Bahjah segera mengambil langkah-langkah untuk memulihkan kondisi pesantren. Selain melakukan perbaikan fisik pada bangunan yang rusak, mereka juga berupaya untuk memulihkan kegiatan belajar mengajar secepat mungkin. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, sangat membantu dalam proses pemulihan ini.
Kesimpulan
Kebakaran di Ponpes Al Bahjah Cirebon merupakan peristiwa yang mengejutkan dan menyedihkan. Namun, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, pesantren ini diharapkan dapat segera pulih dan kembali menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang berpengaruh di Indonesia. Peristiwa ini juga menjadi pengingat akan pentingnya langkah-langkah pencegahan kebakaran, terutama di lingkungan yang padat dan memiliki banyak aktivitas seperti pesantren.
: Radar Cirebon
: Yayasan Al-Bahjah