Review Sejarah Ponpes Babakan Ciwaringin Cirebon

Andini Rahayu

Pendahuluan

Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, yang terletak di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua dan paling berpengaruh di Indonesia. Didirikan pada tahun 1705 oleh Ki Jatira, pesantren ini telah menjadi pusat pendidikan dan dakwah Islam selama berabad-abad. Artikel ini akan mengulas sejarah panjang dan kaya dari Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, mulai dari pendiriannya hingga peranannya dalam masyarakat saat ini.

Awal Berdirinya Pesantren

Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin didirikan oleh Ki Jatira, yang nama aslinya adalah Syekh Hasanuddin bin Abdul Latif. Beliau berasal dari Kajen, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Ki Jatira adalah seorang ulama berdarah Mataram yang dikenal karena dedikasinya dalam menyebarkan ajaran Islam. Pada awalnya, beliau mendirikan sebuah mushola kecil di pedukuhan Babakan yang digunakan untuk mengajarkan agama Islam kepada masyarakat setempat.

Perjuangan Melawan Penjajah

Pada tahun 1718, pesantren ini mengalami serangan dari penjajah Belanda. Meskipun mendapatkan perlawanan sengit dari para santri dan masyarakat, Belanda berhasil menghancurkan padepokan Ki Jatira. Namun, semangat Ki Jatira tidak padam. Pada tahun 1721, beliau kembali ke Babakan dan membangun kembali pesantren tersebut sekitar 400 meter dari lokasi awal. Perjuangan ini menunjukkan keteguhan dan dedikasi Ki Jatira dalam mengembangkan pendidikan Islam di wilayah tersebut.

Perkembangan Pesantren

Setelah dibangun kembali, Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin terus berkembang. Pada tahun 1751, pesantren ini kembali diserang oleh Belanda. Namun, kali ini Ki Jatira dan para santrinya berhasil menyelamatkan diri dan mengungsi ke Desa Kajen. Meskipun pesantren mengalami kerusakan parah, semangat untuk mengembangkan pendidikan Islam tetap hidup. Pesantren ini kemudian dibangun kembali dan terus berkembang hingga menjadi salah satu pusat pendidikan Islam terkemuka di Cirebon.

BACA JUGA:  Review Ponpes Nurul Huda Cirebon

Struktur dan Sistem Pendidikan

Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin memiliki struktur dan sistem pendidikan yang khas. Selain mengajarkan ilmu agama, pesantren ini juga mengajarkan ilmu kanuragan atau bela diri. Hal ini membuat pesantren ini unik dibandingkan dengan pesantren lainnya. Selain itu, pesantren ini juga memiliki banyak lembaga pendidikan formal berbasis madrasah yang tumbuh bersama dengan pesantren. Saat ini, terdapat sekitar 30 pondok pesantren di lingkungan Babakan Ciwaringin, masing-masing dengan corak dan identitas kelembagaannya sendiri.

Peran dalam Masyarakat

Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat dakwah dan sosial. Pesantren ini memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat sekitar dan sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Selain itu, pesantren ini juga menjadi subjek penelitian bagi banyak akademisi yang tertarik dengan studi tentang pesantren dan pendidikan Islam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pesantren ini dalam masyarakat dan dunia akademis.

Tantangan dan Harapan

Seperti lembaga pendidikan lainnya, Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga relevansi dan kualitas pendidikan di tengah perubahan zaman. Namun, dengan semangat dan dedikasi yang diwariskan oleh pendirinya, pesantren ini terus berusaha untuk mengatasi tantangan tersebut dan tetap menjadi pusat pendidikan Islam yang berpengaruh. Harapannya, pesantren ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan dunia pendidikan Islam.

: NU Cirebon
: Wislah

Also Read

Bagikan:

Avatar photo

Andini Rahayu

Menyukai hal yang baik-baik.....